Rasaku tertahan dalam..
seolah setiap kata yang kuucap hanya akan berubah menjadi butiran air mata yang tak mampu lagi tertahan. Sendiri dalam sepi.. seperti tawanan dengan kain membekap mulut menahan jeritan penuh luka yang tak teraba. Alunan tanya mempertanyakan apa dan mengapa.. hanya membawa anganku liar menapaki jejak lalu yang meluka.
Aku adalah jiwa yang merasa..
hatiku tenang merekam masa.. perlahan menyimpan bubuk mesiu letih tertahan. Hingga sampai di satu titik rasa itu tersulut api merambat cepat dan meluap..
Aku bukanlah aku, aku adalah seperti apa kau memperlakukanku..
No comments:
Post a Comment