Friday, September 14, 2012

Riuhnya Kembang Api Tak Pernah Abadi

Saat riuhnya kembang api lenyap tak pernah abadi.. Aku merasakan bahwa sebuah perasaan yang muncul tepat di satu waktu tiba-tiba terasa kabur bahkan hanya dalam hitungan menit berikutnya. Lalu sulit untuk menjawab tanya mengapa? membuatku kemudian berpikir apa yang telah kulakukan..? kemudian kucari-cari alasan untuk membenarkan tindakan yang telah lalu itu. Salahkah.. ??

Siapa yang bisa menahan ledakan kembang api yang kadung tersulut api.. membuncah ruah.. mengiringi perasaan lain yang membawaku berpikir untuk pergi. Seketika tekadku bulat.. lalu "waktu" membuatnya kabur seiring lenyapnya riuh bunga api. Tangan-tangan kecil itu seolah meraihku kembali tapi aku terlanjur merasa ingin pergi..

Terlalu banyak alasan yang kubuat untuk kepuasan ego ini..
Seribu penyesalanku bukan tidak menyeruak.. tapi keputusanku sulit tergoyahkan! aku telah membuat pembenaran-pembenaran sendiri.. itulah aku.

Friday, September 7, 2012

Hatiku Bagai Ombak

Rasaku tertahan dalam..
seolah setiap kata yang kuucap hanya akan berubah menjadi butiran air mata yang tak mampu lagi tertahan. Sendiri dalam sepi.. seperti tawanan dengan kain membekap mulut menahan jeritan penuh luka yang tak teraba. Alunan tanya mempertanyakan apa dan mengapa.. hanya membawa anganku liar menapaki jejak lalu yang meluka.
Aku adalah jiwa yang merasa..
hatiku tenang merekam masa.. perlahan menyimpan bubuk mesiu letih tertahan. Hingga sampai di satu titik rasa itu tersulut api merambat cepat dan meluap..
Aku bukanlah aku, aku adalah seperti apa kau memperlakukanku..